Kumpulan Puisi Bersajak Abab Karya Siswa-Siswi Kelas XII IPA SMAN I Dapurang / SMAN 6 Pasangkayu 2014/2015
Kumpulan Puisi Bersajak abab Karya Siswa-Siswi Kelas XII IPASMAN I Dapurang / SMAN 6 Pasangkayu 2014/2015
Berikut ini beberapa kumpulan puisis Bersajak abab yang bisa dijadikan referensi dalam membuat puisi teman-teman sekalian, sebelumnya Subscribe dahulu yah chanel youtube kami DISINI oke langsung saja kita ke pembahasan inti.
“SURGAMU TUHAN”
Karya : Jirana
Laksana mentari di pagi hari
Terbit tersenyum berikut kehangatan
Bak embun Pagi yang sejuk
suci
suci
Cintamu padaku tak ada penghabisan
Laksana bintang dilangit malam
Yang selalu menjaga, melindungiku
Baik setitik cahaya dimalam kelam
Nasehatimu penuh sungguh menuntunku
Tuhan , kupinta surga pada-mu
Untuk ayah ibu tercinta
Balasan mulia dari sisi-mu
Atas segala kasih sayang mereka
Tuhan, terimalah amal ibadah mereka
Berikanlah rahmat dan cintamu-mu
Harap bahagia dunia akhiratnya
Selalu kupinta dalam sujud malamku
“IBU”
Karya : Ismail Batara
Karya : Ismail Batara
Ibu..
Disaat senang maupun sedih kau selalu bersamaku
Disaat kesusahan kau selalu ada
Namun aku selalu membuatmu sedih akan kelakuanku
Engkau selalu membuatku tertawa
Ibu..
Ketika engkau menasehatiku aku membantahnya
Ketika engkau mempringatiku aku justru melawan
Tetapi segala tingkahku kau memaafkannya
Maafkan segala kesalahan yang kulakukan
Ibu..
Kaulah wanita terbaik dalam hidupku
Kaulah pahlawan hidup kami
Ku ucapkan terima kasih atas segala-galanya untukmu
Karena kaulah sang surya yang menyinari dunia ini
Ya Allah ya Tuhanku..
Berikanlah kesehatan pada ibuku
Berilah balasan yang sebaik-baiknya
Sebagaimana yang telah menyayangiku
Jagalah ia hingga aku dapat membahagiakannya
Amin ya rabbal alamin. . .
“Guruku”
Karya : Yayan Ainul Ikhsan
Guruku, engkaulah pahlawanku
Yang mengajariku dengan penuh kasih sayang
Dengan apa aku harus membalas kebaikanmu
Dirimu akan selalu kukenang
Tak kenal lelah pantang menyerah
Itulah prinsipmu
Aku pun takkan pernah menyerah
Aku ingin sama seperti dirimu
Engkau ibaratkan pelita
Yang selalu menerangi jalanku
Kau ajar kami tanpa iba
Agar tercapai semua cita-citaku
Guruku tak pernah lelah kau mengajari kami
Kan kuingat semua nasehatmu
Walaupun kita tak berjumpa lagi
Namun engkau akan selalu ada didalam hatiku
“Sahabat”
Karya : Komang Kartia
Sahabat engkau selalu dihati
Engkau selalu membuatku ceria
Disaat hari-hariku sepi
Engkau selalu ada dan membuatku bahagia
Hanya engkau yang selalu ada sahabat
Di saat aku susah maupun senang
Engkau selalu memberiku semangat
Keindahan hari bersamamu akan kukenang
Saat ku ingat masalalu
Ku sedih ku berduka
Karna sahabatku tak lagi disisiku
Dan tak lagi membuatku bahagia
Sahabat mengapa engkau meninggalkanku
Di saat dirimu pergi hidupku hampa
Aku rindu saat kau masih menjadi sahabatku
Kini tiada lagi yang membuatku tertawa
Sampai jumpa kembali sahabatku. .
“SAHABAT”
Karya : Nirwana.M
Tiada kata yang dapat ku ucap saat kau pergi
Ku hanya diam menatap langkahmu meninggalkan kita
Walau berat dihati tak apa karna aku tahu pasti
Ada tantangan yang yang berat disetiap perjalanan kita
Walau kita tidak bersama lagi
Tetapi do’a ku ini selalu untuknya
Sampai suatu hari nanti
Kitakan bersama lagi berbagai cerita
Sahabat telah banyak kenangan indah
Yang telah kita lewati bersama
Walaupun jarak kita jauh
Yakinlah kau takkan pernah kulupa
Selamat jalan sahabat tercinta
Cintamu selalu menjadi langkah kami
Kenanganmu akan abadi dalam ingatan kami semua
Nasehatmu akan selalu kukenang dihati
“Waktu”
Karya : Ayu Monika
Aku tak bisa mengulang waktuku
Tapi aku bisa menggenggarnya
Merencanakan hal-hal yang baru
Dari sekarang hingga esokan tiba
Bersama dengan sang waktu
Aku pasti bisa meraih mimpi
Melewati masa-masa sulitku
Dan menari-nari dengan sanang hati
Aku akan menaklukan waktu
Untuk sebuah cita-cita
Meninggalkan cerita kenangan bersamamu
Menuju kehidupan yang sesungguhnya
Wahai... waktuku, temanilah aku
Berputar mengelilingi roda kesejukan
Memeluk manis masa depanku
Merapaki jalan yang penuh rintangan
“Cita-cita”
Karya : Rukmayanti
Aku hanyalah insan biasa
Bernaung digedung ini untuk belajar
Berjuang demi cita-cita
Sampai dimanapun akan kukejar
Perjalananku sangat panjang nan jauh
Berlayar dilautan ilmu
Menggapai asa yang terarah
Bersenjatakan pena dan buku
Aku berlayar terus akhirnya
Lelah bukanlah hambatan
Walau harus menaiki tebing yang tinggi
Menuju puncak ilmu masa depan
“Tuhan”
Karya : Sartika
Bagai alunan musik yang sahdu
Namun memekakkan telinga
Bagai bunga yang telah layu
Lemah penuh tak bermakna
Langkah demi terus kedepan
Hidup terpatri tanpa makna
Segala dosa kian rimbun
Hingga semua tiada tara
Kini dalam sujud ku bersimpuh
Dalam doa ku memohon
Didalam hati yang perih
Tuhan engkau maha pengampun
Tuhan yang kuasa
Kuserahkan semua padamu
Segala kehilapan dan
dosa-dosa
dosa-dosa
Tuhan kini kukembali padamu
“Matahari”
Karya : Muchlishah
Matahari terbit
Matahari tenggelam
Dihatiku engkau tidak pernah terbit
Dan tidak pernah pula tenggelam
Telah banyak ku tulis tentang kisah ini
Dalam gang pikiranku mengguman
Hatiku hancur pikiranku kacau badai
Aku menangis sepanjang malam
Kesedihan dalam hati
Menghilang menjauh dari hidupku
Kebahagiaan yang ku nanti
Menujuku datang membelaiku
Matahari kurindu sinarmu
Kurindu cahaya hangat sang surya
Ku damba salam sinarmu
Dihatiku ku harap bahagia
“Penyesalan”
Karya : Darmawati. A
Dalam setiap hidupku
Ku ingin kasih sayang kalian
Tetapi semuanya telah berlalu
Di dunia tak ada lagi kalian
Saat kau masih ada
Aku bahkan tak mendengarkanmu
Bahkan menganggap kalian tak ada
Kini penyesalan pun menghambat impianku
Takdir yang memisahkan kita
Tak sanggup aku lalui
Tiap hari tanpa keduanya
Bagaikan didunia aku sendiri
Nasehat yang diberikan ibu
Bimbingan yang diberikan ayah
Kini semuanya telah berlalu
Keduanya telah menjadi tanah
Saat aku merindukanmu
Hanya mampu meneteskan air mata
Aku tak tahu
Kapan pertemuan itu akan tiba
Dulu kumiliki adalah tawa
Seiring dengan kepergianmu
Kini menjadi air mata
Semuanya telah menjadi masa lalu
Keinginanku untuk membahagiakanmu
Belum sempat aku berikan
Kalian telah pergi meninggalkanku
Meninggalkanku dalam kesendirian
“Ibu”
Karya : Yeni Astuti
Wahai ibuku tercinta
Engkau tertidur dengan lelapmu
Setiap waktu engkau panjatkan doa
Demi kesuksesan aku anakmu
Wahai ibuku tercinta
Engkau lemah seiring berjalannya waktu
Tetapi engkau tetap tersenyum dengan indahnya
Di tengah keluh kisahmu
Ibu. . . kau wanita perkasa
Mampukah aku membalas perjuanganmu
Tatapi engkau tak pernah memintanya
Engkau hanya melihat kesuksesanku
Ibu... harapku kepada-nya
Engkau akan dapat tersenyum di hari kesuksesanku
Engkau memelukku dengan eratnya
Hinga haruspun menyatu
Ibu. . tetaplah menjadi pelita
Di jalan gelapku
Hingga maut memisahkan kita
Wahai ibuku
“IBU”
Karya : Ure Fatulmilla
Hari demi hari kulaui bersamamu
Kini waktu telah berputar bagai roda tak berhenti
Sejak kecil aku selalu berada di pangkuanmu dengan belaian tanganmu
Walau rintangan dan cobaan silih berganti
Wahai ibuku
Kini perubahan padamu sangat tampak
Dalam ketegaran dan kekuatanmu merangkul debu
Rambutmu dulu hitam kini memutih, tubuhmu dulu tegak kini
membengkuk
membengkuk
Oh.. ibu..
Keikhlasanmu yang mendidik dan membesarkanku setulus hati
Engkau pahlawan yang sangat berarti dalam hidupku
Hingga maut mencabut nyawa ini
Oh ibu
Napas demi napasmu selalu teriring doamu yang suci
Yang menjagaku dan menyelimuti hatiku
Dari pagi hingga malam hari
Wahai ibuku sayang..
Akankah aku dapat membalas jasa-jasamu
Kasihmu selalu terbayang
Dalam setiap langkahku
Ibuku yang kusayangi
Semoga allah melindungi disetiap harimu
Maafkan atas segala kesalahan anakmu ini
Terimakasih kuucapkan padamu wahai engkau pahlawanku
“KEMULIAAN IBU”
Karya : Sri Wahyudin
Hari ini dengan semangat pagi
Kau bangunkan aku dengan senyumanmu
Yang mengalahkan sinar mentari
Dengan pesona indah wajahmu
Kau iringi langkah ini
Dengan lantunan doa-doamu
Yang menjadikan semua hari
Terasa indah dihidupku
Ibu engkau adalah pahlawan dalam hidup ini
Yang relah bertaruh nyawa untukku
Engkau adalah permata dalam hidup ini
Maka akan kujaga seumur hidupku
Tuhan. .
Dengarlah hambamu yang lemah ini
Aku ingin membahagiakan ibuku
Melalui jalan suci
Dalam taburan ridha dan berkahmu
Aku ingin dirinya kau cintai
Seperti dirinya mencintaiku
Sewaktu aku bayi
Hingga akhir tuaku.
“Nasibku”
Karya : Ahmad
Burung nasibmu sungguh beruntung
Kau dapat terbang bebas semaumu
Terbang kesana kemari dengan riang
Kaupun dapat tinggal dimanapun kau mau
Sedangkan aku
Aku yang tidak pernah merasakan kebebasan
Aku yang tidak pernah bisa melakukan apa yang aku mau
Dan aku yang selalu merasa kesepian
Yaa Allah. .
garislah nasibku seperti nasib burung-burung
Yang selalu bisa mendapatkan kesenangan
Yang selalu terlihat gembira saat ia terbang
Seakan ia tidak pernah merasakan kesedihan
Dan berikanlah sedikit kebebasan untukku
Agar aku bisa merasakan sedikit kesenangan
Agar aku bisa melakukan apa yang aku mau
Sehingga hidupku sedikit terasa menyenangkan
“sang putri”
Karya : Mahlil
menjunjung kasih cinta setya
membuai rindu santapan kalbu
biar luka jemala hamba
asal dapat sentuh bayanganmu
sulaman emas kebayah cinta
untuk putri berpadan sendu
mabuk kepayang sekilap mata
jangan cinta hamba di tuduh palsu
ingin membina istana dari permata
malang sekali hamba tak mampu
ingin mencoret warkah bertinta emas permata
tapi sayang tiada indah bahasa hamba mu
hanya mencoret kertas usang biasa
untuk melepas kasih dan sayang ku
jangan hamba dianggap gila
Panduan download lihat DISINI
Comments
Post a Comment